Laman

Jumat, 16 Desember 2016

Critical Review Jurnal PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PERSPEKTIF SAID AGIL HUSIN AL MUNAWAR oleh M. Nadlir

Critical Review

A.           Identitas Jurnal
Judul                    : PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PERSPEKTIF SAID AGIL HUSIN AL MUNAWAR
Penulis                 : M. Nadlir (Dosen FTIK IAIN Sunan Ampel)
Tanggal Terbit     : 01 Mei 2013
Isi Jurnal              : 17 Halaman
Sumber               http://ejournal.uinsby.ac.id/

B.            Critical Review
Jurnal yang berjudul Pendidikan Multikultural Dalam Perspektif Said Agil Husin Al Munawar ini secara garis besar memperlihatkan bahwa pendidikan multikultural perlu dikembangkan di era zaman modern ini. Pendidikan multikultural yang dianggap SAH Al Munawar sebagai hal baru di Indonesia perlu adanya beberapa pendekatan-pendekatan yang dilakukan.
Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar. M.S. lahir di Palembang, 26 Januari 1954. Said Agil Husin Al Munawar merupakan salah seorang guru besar dalam bidang Fiqh dan Ushul Fiqh pada Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah.
Dasar dilakukannya penelitian ini diacu dari kekhawatiran akan munculnya konflik lintas agama dan lintas kultur. Pemikiran utama untuk menjembatani berbagai persoalan pluralisme dan kompleksitas kultural yang beragam yakni dengan konsep multicultural education (pendidikan multikultural). Pemilihan pendidikan multikultural sebagai solusi didasarkan pada strategi pendidikan ini yang mengadopsi nilai-nilai yang terdapat dalam budaya yang berbeda-beda dan berusaha menegakkan pluralisme. Selain itu pendidikan multikultural menolak segala bentuk diskriminasi di sekolah dan masyarakat.
Pada poin selanjutnya dijelaskan pendapat SAH Al Munawar tentang pengertian pendidikan multukultural beserta tujuannya. Menurut Said Agil Husin Al Munawar, pendidikan multikultural masih baru di Indonesia. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang mempelajari tentang perbedaan budaya serta memberikan kesempatan pendidikan yang sama untuk semua murid, memperkenalkan budaya-budaya lain, dan meningkatkan toleransi dan apresiasi pada perbedaan etnik. Pendidikan multikultural bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang membantu perkembangan budaya plural (beragam).
Poin selanjutnya membahas tentang tiga jenis transformasi pendidikan multikultular, yakni: 1) Transformasi Diri, 2) Trnasformasi Sekolah, 3) Transformasi Masyarakat. Pendidikan multikultural sangat penting dan dengan begitu guru dituntut agar lebih kreatif dan dapat membangun motivasi siswa dalam bersikap sesuai dengan wawasan multikultural.
Ada lima model pendidikan multikultural yang dijelaskan pada jurnal menurut SAH Al Munawar, yaitu: Pertama, pendidikan mengenai perbedaan-perbedaan kebudayaan dan multikulturalisme penuh kebaikan. Kedua, pendidikan mengenai perbedaan-perbedaan kebudayaan atau pemahaman kebudayaan. Ketiga, pendidikan bagi pluralisme kebudayaan. Keempat, pendidikan dwi-budaya. Kelima, pendidikan multikultural sebagai pengalaman moral manusia.
Setidaknya menurut jurnal disimpulkan ada dua pendekatan yang perlu digunakan untuk penerapan pendidikan multikultural, yaitu pertama, melakukan dialog dengan menempatkan setiap peradaban dan kebudayaan yang ada pada posisi sejajar. Kedua, mengembangkan toleransi untuk memberikan kesempatan kepada masing-masing kebudayaan untuk saling memahami.
Dari pemaparan jurnal, dapat saya simpulkan bahwa penulis ingin mengangkat pendidikan multikultural. Dalam jurnal juga dijelaskan alasan utama perlunya ada pendidikan ini serta akan terarah kemana pendidikan multukulturan ini jika diterapkan. Penulisan jurnal sudah sangat baik, serta pemilihan tokoh Said Agil Husin Al Munawar sebagai sumber utama juga sangat relevan. Sebab, SAH Al Munawar dalat memberikan model serta pendekatan dalam pendidikan multikultural. Selesai membaca seluruh isi jurnal, timbul pertanyaan dalam benak saya, apakah pendidikan multikultural yang digagas oleh penulis ini akan berhasil membentuk karakter siswa dalam pendidikan maupun di masyarakat? Serta siapakah yang lebih efektif menerapkan pendidikan multikultural ini? Pemeritahan atau sekolah-sekolah yang ada di masyarakat juga mampu menerapkannya?

Download jurnal selengkapnya di web atau klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar