Critical Review
A.
Identitas Jurnal
Judul :
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PERSPEKTIF SAID AGIL HUSIN AL MUNAWAR
Penulis :
M. Nadlir (Dosen FTIK IAIN Sunan Ampel)
Tanggal Terbit :
01 Mei 2013
Isi Jurnal :
17 Halaman
Sumber : http://ejournal.uinsby.ac.id/
B.
Critical Review
Jurnal
yang berjudul Pendidikan Multikultural Dalam Perspektif Said Agil Husin Al
Munawar ini secara garis besar memperlihatkan bahwa pendidikan multikultural
perlu dikembangkan di era zaman modern ini. Pendidikan multikultural yang
dianggap SAH Al Munawar sebagai hal baru di Indonesia perlu adanya beberapa
pendekatan-pendekatan yang dilakukan.
Prof.
Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar. M.S. lahir di Palembang, 26 Januari 1954.
Said Agil Husin Al Munawar merupakan salah seorang guru besar dalam bidang Fiqh
dan Ushul Fiqh pada Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah.
Dasar
dilakukannya penelitian ini diacu dari kekhawatiran akan munculnya konflik
lintas agama dan lintas kultur. Pemikiran utama untuk menjembatani berbagai
persoalan pluralisme dan kompleksitas kultural yang beragam yakni dengan konsep
multicultural education (pendidikan
multikultural). Pemilihan pendidikan multikultural sebagai solusi didasarkan
pada strategi pendidikan ini yang mengadopsi nilai-nilai yang terdapat dalam
budaya yang berbeda-beda dan berusaha menegakkan pluralisme. Selain itu
pendidikan multikultural menolak segala bentuk diskriminasi di sekolah dan
masyarakat.
Pada
poin selanjutnya dijelaskan pendapat SAH Al Munawar tentang pengertian
pendidikan multukultural beserta tujuannya. Menurut Said Agil Husin Al Munawar,
pendidikan multikultural masih baru di Indonesia. Pendidikan multikultural
adalah pendidikan yang mempelajari tentang perbedaan budaya serta memberikan
kesempatan pendidikan yang sama untuk semua murid, memperkenalkan budaya-budaya
lain, dan meningkatkan toleransi dan apresiasi pada perbedaan etnik. Pendidikan
multikultural bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang membantu
perkembangan budaya plural (beragam).
Poin
selanjutnya membahas tentang tiga jenis transformasi pendidikan multikultular,
yakni: 1) Transformasi Diri, 2) Trnasformasi Sekolah, 3) Transformasi
Masyarakat. Pendidikan multikultural sangat penting dan dengan begitu guru
dituntut agar lebih kreatif dan dapat membangun motivasi siswa dalam bersikap
sesuai dengan wawasan multikultural.
Ada
lima model pendidikan multikultural yang dijelaskan pada jurnal menurut SAH Al
Munawar, yaitu: Pertama, pendidikan mengenai perbedaan-perbedaan kebudayaan dan
multikulturalisme penuh kebaikan. Kedua, pendidikan mengenai
perbedaan-perbedaan kebudayaan atau pemahaman kebudayaan. Ketiga, pendidikan
bagi pluralisme kebudayaan. Keempat, pendidikan dwi-budaya. Kelima, pendidikan
multikultural sebagai pengalaman moral manusia.
Setidaknya
menurut jurnal disimpulkan ada dua pendekatan yang perlu digunakan untuk
penerapan pendidikan multikultural, yaitu pertama, melakukan dialog dengan menempatkan
setiap peradaban dan kebudayaan yang ada pada posisi sejajar. Kedua,
mengembangkan toleransi untuk memberikan kesempatan kepada masing-masing
kebudayaan untuk saling memahami.
Dari
pemaparan jurnal, dapat saya simpulkan bahwa penulis ingin mengangkat
pendidikan multikultural. Dalam jurnal juga dijelaskan alasan utama perlunya
ada pendidikan ini serta akan terarah kemana pendidikan multukulturan ini jika
diterapkan. Penulisan jurnal sudah sangat baik, serta pemilihan tokoh Said Agil
Husin Al Munawar sebagai sumber utama juga sangat relevan. Sebab, SAH Al
Munawar dalat memberikan model serta pendekatan dalam pendidikan multikultural.
Selesai membaca seluruh isi jurnal, timbul pertanyaan dalam benak saya, apakah
pendidikan multikultural yang digagas oleh penulis ini akan berhasil membentuk
karakter siswa dalam pendidikan maupun di masyarakat? Serta siapakah yang lebih
efektif menerapkan pendidikan multikultural ini? Pemeritahan atau
sekolah-sekolah yang ada di masyarakat juga mampu menerapkannya?
Download jurnal selengkapnya di web atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar