Laman

Jumat, 29 Mei 2015

Film Motivasi (The Miracle Worker)


Kali ini saya akan membagikan sebuah film yang bisa memotivasi kita untuk belajar dan bersabar.

The Miracle Worker


The Miracle Worker merupakan film yang berasal dari otobiografi Hellen sendiri yaitu, The Story of My Life. Film ini sangat inspiratif karena mengisahkan perjuangan seorang guru yang bernama Anne Sullivan untuk mengajar seorang anak yang buta, tuli, dan bisu yang bernama Hellen keller yang  tadinya liar, mempunyai amarah yang tidak terkendali ketika keinginannya tidak dituruti dan dianggap memiliki kecerdasan hewan atau bodoh yang tidak akan pernah bisa belajar apapun. Akhirnya menjadi anak yang  memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual yang baik, berpendidikan dan dapat berkomunikasi dengan baik.

Anne Sullivan tiba di rumah Keller pada bulan Maret 1887, dan segera mulai mengajar Helen untuk berkomunikasi dengan ejaan kata-kata ke tangannya, dimulai dengan "boneka" dimana boneka itu dibawa  Anne Sullivan untuk Hellen Keller sebagai hadiah. Keller frustrasi, pada awalnya, karena dia tidak mengerti bahwa setiap objek memiliki kata yang unik mengidentifikasi itu. Bahkan, ketika Sullivan mencoba untuk mengajar Keller kata "cangkir", Keller menjadi begitu frustrasi ia melempar boneka pemberian Anne Sullivan. Terobosan besar Keller dalam komunikasi muncul bulan berikutnya, ketika ia menyadari bahwa gerakan gurunya pada telapak tangannya adalah ejaan dari huruf yang membentuk kata-kata dari benda-benda yang di pegangnya, seperti air dingin di atas tangannya, melambangkan kata "air", kemudian Sullivan hampir habis mengajari nama-nama dari semua benda-benda.

Cerita kehidupan Hellen Keller merupakan keajaiban karena sekalipun dia buta, tuli dan bisu dan dianggap bodoh tapi berkat kerja keras dan perjuangan gurunya maka Hellen dapat mengenyam pendidikan yang tinggi bahkan menjadi pengacara, penulis buku dan pembicara yang terkenal di dunia.

Tidak ada yang mustahil asal kita mau bersungguh-sungguh berusaha sekalipun dunia atau keadaan sekeliling kita tidak mendukung atau bahkan mungkin meremehkan kemampuan kita, jangan pernah menyerah karna keajaiban itu masih ada asal kita berdoa, percaya, terus berusaha dengan sungguh-sungguh dan bekerja keras dan terus belajar akan ada jalan dan kesempatan untuk kita dapat berkembang.

Tokoh atau penokohan
1.    Hellen keller (tokoh utama)
Helen keller gadis kecil yang mengalami kelaian sejak kecil ketika dia sakit dan tidak sembuh. Penyakitnya itu berimbas pada kelangsungan kehidupanya. Hellen keller buta dan tuli menyebabkan pribadinya  yang agresif
-       Semua yang diinginkan harus dipenuhi
-       Tidak sopan
-       Hellen keller juga pandai dan cerdas namun memng membutuhkoan dorongan yang luar biasa untuk emngajarinya
2.    Ny. Sullivian(guru)
Ny . Sullivian merupakan sosok guru ayng luar biasa dia sabar dan tegas dalam mengajari heller keller ini dibuktikan dengan kegigihannya menolong dan megajari hellen keller dalam belajar. Dalam kisahnya ny sullivianlah orang yang berpegaruh pada kelangsungan hidup hellen keller. Dengan mengunakan teory pendekatan behaviorostok ny. Sullivian mampu mendidik heller keller
3.    Arthur Keller
Ayah dari hellen keller dia seorang yang sayang pada anak walau terlihat kaku pada hellen. Dia tegas dan displin

4.    Catie Keller
Ibu dari hellen keller mempunyai sifat yang keibuan dia sabar dalam mendidik walau pendidikannya tidak berhasil malah menyebabkan hellen semakin menjadi. Dialah keluarga pertama yang bisa diajak hellen untuk bicara melaw tanggannya.

Langsung saja klik link dibawah ini:
Part 1 // Part 2 // Part 3 // Part 4 // Part 5 // Part 6 // Part 7 // Part 8 // Part 9

Subtitle:

Kamis, 28 Mei 2015

Guru Memotivasi Belajar Peserta Didik

Guru Memotivasi Belajar Peserta Didik

Guru ialah pahlawan tanpa tanda jasa, semua sudah tau akan hal tersebut. Sebagai seorang guru banyak sekali kemampuan yang harus dimiliki, guru harus berwawasan luas, dan guru juga diharuskan bisa membuat peserta didik mereka sukses. Jadi, untuk benar-benar menjadi seorang guru yang professional tidaklah mudah. Banyak aspek yang harus dicapai seorang guru. Persoalan yang sering dialami oleh guru terletak pada peserta didik. Misalnya, peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran secara serius, peserta didik yang mudah bosan dengan pembelajaran di kelas, dan ketidak disiplinan peserta didik. Itulah sedikit persoalan yang seringkali dialami oleh guru. Jika dihadapkan dengan persoalan yang seperti itu, guru bukan hanya berperan sebagai pengajar saja namun guru juga harus bisa merubah peserta didik mereka agar menjadi lebih baik. Maka dari itu perlu adanya motivasi bagi peserta didik agar persoalan-persoalan yang sering muncul tersebut berkurang.
Motivasi sendiri ialah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam proses pembelajaran diperlukan adanya motivasi untuk peserta didik. Motivasi ini bertujuan sebagai penyemangat peserta didik untuk menerima pembelajaran atau materi yang akan disampaikan guru. Ada dua macam motivasi, yaitu motivasi dari dalam (intrinsik) dan motivasi dari luar (ekstrinsik). Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang berasal dari dalam indivisu tersebut tanpa ada dorongan atau perintah dari orang lain. Sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang terpengaruh dari luar, bisa terjadi dari dorongan dan perintah orang lain.
            Motivasi sangatlah penting dilakukan oleh guru pada peserta didik mereka yang mudah bosan pada belajar. Jika peserta didik sudah memiliki motivasi secara intrinsik (dari dalam) maka sudah tidak ada persoalan yang dialami guru. Namun beda halnya jika peserta didik tidak memiliki motivasi intrinsik, disinilah peran guru benar-benar diperlukan. Guru harus bisa memberikan motivasi secara ekstrinsik (dari luar) kepada peserta didik mereka. Misalnya, memberikan sebuah hadiah jika peserta didik tersebut mau belajar dengan serius. Dengan sedikit memberi iming-iming hadiah peserta didik akan terbangun motivasi semangatnya untuk belajar. Oleh karena itu, guru sangat diharakan mampu membangkitkan semangat belajar peserta didik dengan motivasi-motivasi.yang membangun. Guru juga harus memiliki kesadaran bahwa mereka bukan hanya sebagai penyampai metri pembelajaran saja namun guru juga harus bisa memotivasi belajar peserta didik mereka sehingga prestasi belajarpun akan lebih baik.
Richards, pakar pedagogic mengemukakan pandangannya mengenai membangun motivasi belajar peserta didik.
1)      Guru harus mengetahui bahwa orang dapat belajar dengan baik sekali apabila pelajarannya disusun menurut pola tertentu sehingga siswa mengetahui apa yang menjadi sasaran belajarnya.
2)      Orang dapat belajar dengan baik sekali apabila mereka dapat melihat hubungan antara pelajaran itu dengan dirinya sendiri.
3)      Orang dapat belajar dengan baik sekali jika merasa dapat menguasai isi pelajarannya.
4)      Orang dapat belajar dengan baik, jika melihat manfaat dalam kehidupan mereka.
Guru juga dapat mengembangkan cara mereka sendiri untuk membangun motivasi peserta didik mereka karena tidak ada batasan bagi seorang guru untuk membangun motivasi belajar. Apapun cara yang dilakukan guru yang terpenting mampu menjadikan peserta didik mereka memiliki semangat belajar. Misalnya membiasakan peserta didik untuk belajar dengan baik di kelas. Diberikan aturan-aturan yang harus dipatuhi saat proses pembelajaran berlangsung, aturan belajar ini bisa juga diterapkan peserta didik saat mereka belajar sendiri di rumah. Atau menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan menarik, dengan metode yang bervariasi akan menarik perhatian peserta didik dan peserta didik antusias mengikuti pembelajaran yang berlangsung. Dengan bermain metode-metode pembelajaran ini peserta didik juga tidak merasa bosan dan jenuh mengikuti pembelajaran.
Masih banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk membangun motivasi belajar peserta didik. Yang terpenting kita sebagai guru harus mengenali karateristik peserta didik, bagaimana kebiasaan mereka dan bagaimana perilaku mereka. Jika guru sudah mnengetahui karateristik peserta didik maka disitulah memilih strategi apa yang tepat untuk mengembangkan motivasi belajar peserta didik yang tidak memiliki motivasi intrinsik pada dirinya. Perlu diingat juga bahwa guru harus bisa mengantarkan peserta didik mereka untuk meraih kesuksesan, denga motivasi yang dibangun pada peserta didik akan sedikit membantu mereka selalu bersemangat dan tidak berputus asa mencapai tujuan mereka.